Jumat, 01 Mei 2015

Menikmati Sop Tulang di Sop Tunjang Pertama

Menikmati Sop Tulang di Sop Tunjang Pertama
Sop Tunjang Pertama, Jln HR Subrantas/ Kayu Manis, Pekanbaru
Sabtu 2 Mei 2009, saya dan yayak makan malam di Sop Tunjang Pertama Pekanbaru. Saya sudah sering makan di sini, sedangkan bagi Yayak kali ini yang pertama kali.
Sop Tunjang Pertama, mulai berjualan pada tahun 2000, dengan menu utama Sop Tulang, Sop Daging dan Sop Ayam. Yang menjadi andalan adalah sop tulang, paling laris setiap hari. Warung ini buka mulai jam 8 pagi, dan tutup jam 21.00 malam, sangat ramai pada saat makan siang dan susah mencari tempat duduk.
Saya dan Yayak kemudian memesan nasi dengan lauk sop tulang, yang datang tidak lama kemudian. Semangkuk sop tulang terdiri dari beberapa potongan daging, tulang yang masih ada dagingnya dan gajih dan kuah sop.
IMG_0226Sop Tulang
Kami kemudian mulai menikmati makan malam kami. Segera terasa kelesatan citarasa sop tulang yang menjadi menu makan malam kami. Dagingnya empuk dan gurih, bumbu kuahnya terasa dan sungsum yang ditulang nikmat untuk disedot. Saya perlu nambah 1 mangkuk sop tulang untuk menmuaskan keinginan menikmati kenyamlengan sop tulangnya. Tidak rugi kami jauh-jauh makan malam di warung ini.
IMG_0224Menikmati
Setelah selesai, kami segera membayar dan melanjutkan perjalanan pulang ke Rumbai. Berdua kami menghabiskan 42 ribu rupiah, tidak mahal untuk 3 mangkuk sop tulang, 3 porsi nasi, jangek, tempe keripik dan es jeru/ teh. Suasana di warung ini, mengingatkan kami akan suasana warung soto Pak Sholeh di Jogja, cuman kurang ditambahi kalender di dindingnya. Bagi pecinta sop-sopan, warung ini reccomended untuk dicoba.
DAFTAR HARGA:
1. Sop Daging : 11 ribu/ porsi
2. Sop Tulang : 11 ribu/ porsi
3. Sop Ayam : 11 ribu/ porsi

Menikmati Asam Pedas Patin di Pondok Patin HM Yunus

Menikmati Asam Pedas Patin di Pondok Patin HM Yunus
PONDOK PATIN HM YUNUS, JL. Kaharuddin Nasution. 1 Simpang Tiga,
Pekanbaru, Phone: (0761) 674796
asam pedas 23 Oktober 2009, saya makan malam keluar bersama dengan Heri, Yayak dan Wildan. Rencananya kami akan makan malam di Pondok Patin HM Yunus di Jln Kaharuddin Nasution, dekat bandara Sultan Syarif Qasim II Pekanbaru. Dulu saya pernah makan malam di situ, bersama dengan teman-teman Minas, sayangnya ketika saya akan makan lagi bersama Yayak dan Heri beberapa waktu lalu dah kehabisan. Dan makan malam kali ini adalah untuk menggantikan makan malam yang batal tersebut. Kami berangkat dari DBQ Rumbai sekitar jam setengah delapan, dan sempat mampir sebentar untuk membuat momento untuk Mas Orded yang akan pindah ke Minas. Kami sampai di Pondok Patin HM Yunus sekitar jam 20.45, untunglah masih buka, karena sebelumnya kami khawatir sudah tutup seperti sebelumnya.
Pondok Patin HM Yunus di miliki oleh Bpk Muhamad Yunus yang berasal Air Tiris Bangkinang. Beliau mendirikan Pondok Patin ini pada tahun 1987 di atas lahan seluas 1 hektar, setelah sebelumnya berjualan di Jln Tuanku Tambusai/ Jln Nangka yang dekat dengan terminal Mayang Terurai [Terminal Lama].
asam pedasAsam Pedas Patin
Menu utama di rumah makan ini berupa olahan ikan patin, seperti asam padeh patin, pepes patin, gulai telur patin, sate patin, patin bakar, patin goreng. Namun di sini juga tersedia makanan lain seperti udang galah goreng, sup kerang, ikan selais goreng dan dendeng batokok. Dalam sehari, rumah makan ini memerlukan 70 kg ikan patin sungai segar yang diambil dari Rengat [Kab Indragiri Hulu]. Penggunaan ikan patin sungai sebagai bahan baku ini merupakan salah satu keunggulan Pondok Patin.
Setelah sampai, kami kemudian masuk ke dalam rumah makan dan duduk di kursi yang sudah tersedia dan memesan minuman. Saya memesan lemon tea panas untuk menemani makan malam saya. Tak berapa lama kemudian makanan di hidangkan di atas meja makan kami.  Banyak sekali menu yang dihidangkan, sehingga memenuhi meja kami, dan kami pun meminta pramusaji untuk mengambil kembali lauk-pauk yang tidak [akan] kami makan.  Di bawah ini beberapa lauk-pauk yang disajikan untuk makan malam kami.
gulai telur ikanGulai Telur Ikan
pepes ikanPepes Ikan Patin
selais gorengSelais Goreng
Setelah makanan tersaji di meja, kami kemudian mulai makan malam dengan lauk dan sambal yang sudah tersedia. Yayak dan Heri memilih asam pedas patin, saya memilih asam pedas kepala patin dan Wildan memilih gulai telur ikan patin untuk lauk utama.
menukuMakan Malamku
Kami kemudian menikmati makan malam kami yang istimewa, berbeda dari hari-hari biasanya di camp CPI. Makanan yang agak mewah di salah satu rumah makan spesialis ikan patin yang sempat disinggahi oleh presiden SBY pada saat kampanye presiden beberapa waktu lalu.
menikmatiMenikmati
Rasa lapar dan suasana rumah makan yang nyaman, membuat saya menikmati makan dengan lahap. Menurut saya, asam pedas patin di Pondok Patin ini tidak terlalus pedas -pedasnya pas- untuk lidah Jawa seperti saya yang agak kurang menyukai makanan pedas. Teman-teman yang lain juga terlihat menikmati makan malam masing-masing.
buahBuah
Setelah selesai makan nasi, ternyata masih ada makanan penutup yang disajikan, yaitu buah potong. Beberapa potong pepaya, nanas dan semangka disajikan dalam piring kecil untuk menjadi makan penutup.
nyanyiOrgan Tunggal
Selama kami makan, ada organ tunggal yang memainkan berbagai macam lagu untuk menemai pengunjung makan malam. Iringan musik ini menambah suasana rumah makan terasa semakin nyaman, dan menjadi salah satu nilai lebih dari rumah makan ini. Beberapa tamu pun bisa menyanyi dengan diiringi organ tunggal, seperti terlihat gambar di atas seorang tamu bernyanyi.
NotaNota
Setelah selesai makan, kemudian dihitung makanan yang kami makan malam ini. Kami berempat mengeluarkan uang  Rp. 253.000, oo termasuk pajak untuk membayar makan malam kami. Harga yang relatif mahal, namun sepadan dengan pelayan yang baik, citarasa makanan yang lezat dan suasana rumah makan yang nyaman.
Daftar Harga:
1. Nasi : Rp. 5.000,00
2. Kepala Patin Asam Pedas: Rp. 30.000,00
3. Ikan Patin Asam Pedas/ Goreng/ Bakar: Rp. 15.000,00
4. Gulai Telor Ikan: Rp. 20.000,00
5. Keripik: Rp. 7.500,00
6. Cabe/ Sambal: Rp. 4.000,00
7. Puding: Rp. 3.000,00
8. Buah: Rp. 4.000,00
9. Sup kerang: Rp. 25.000,00
10. Teri Bumbu: Rp. 10.000,00

Pondok Gurih, Rumah Makan Minang Melayu Jawa

Pondok Gurih, Rumah Makan Minang Melayu Jawa
RM Pondok Gurih, Jl. Jend Sudirman No. 202 Pekanbaru – Riau
Sabtu 19 November 2009. Saya bersama dengan Yayak dan Hery makan malam di Pondok Gurih sebelum melihat film 2012 di Mall Ciputra. Kami berangkat dari Rumbai sehabis maghrib, dan terlalu cepat kalau langsung datang ke bioskop karena kami sudah memegang tiket untuk jam 20.50. Saya sendiri sudah beberapa kali makan di Pondok Gurih ini, sejak tahun 2000-an.
Pondok Gurih dimiliki oleh Pak Anton, lelaki kelahiran Rengat Bengkalis. RM Pondok Gurih terletak di  Jl. Jend Sudirman No. 202 Pekanbaru – Riau, kalau dari arah bandara di sebelah kiri jalan.
Kami sampai di Pondok Gurih jam 7 dan segera di sambut oleh pelayan yang tugasnya menabung gong di depan pintu masuk. Pelayan itu menggunakan pakaian daerah melayu. Penabuhan gong ini menunjukkan keramahan dari pengelola Pondok Gurih dan menjadi salah satu ciri khas rumah makan ini, setiap tamu datang disambut dengan tabuhan gong.
Rumah makan agak sepi ketika kami datang, banyak tempat duduk yang kosong, tidak seperti bulan puasa ketika harus memesan tempat duduk dulu. Kami segera mencari tempat duduk lesehan. Tidak lama kemudian pelayan datang membawa daftar menu. Di rumah makan ini ada masakan minang, melayu dan Jawa [sunda] dengan focus utama masakan melayu. Masakan melayu menjadi sajian utama karena penduduk asli riau adalah masyarakat melayu, sedangakan masakan jawa [sunda] dan minang juga tersaji di rumah makan ini untuk mengakomodfasi penduduk Pekanbaru yang banyak orang minang dan jawanya.
Saya kemudian memesan asam pedas kepala patin, dan Hery memesan asam manis gurami, lauk tambahannya pantau goring dan cakue seafood, sedangkan sayurnya kami memesan pucuk paku bumbu terasi dan karedok. Tidak berapa lama kemudian pesanan kami datang, dan saya menyempatkan diri untuk mengambil foto makanannya.
Cakue Sea Food merupakan cakue yang berisi udang, cumi dan tenggiri. Cara membuatnya udang, cumi dan tenggiri dipotong kecil-kecil, kemudian dimasukkan ke dalam blender. Campuran sea food ini kemudian dimasukkan ke dalam cakue yang sudah dibelah dan digoreng dengan minyak panas.
Asam pedas patin merupakan salah satu makanan khas Riau yang banyak dijumpai di Pekanbaru.  Belum lengkap rasanya menikmati kuliner di Pekanbaru tanpa makan asam pedas patin. Bumbu asam pedas patin mirip dengan pindang, hanya lebih kental. Di beberapa rumah makan, kadang ikannya diganti dengan ikan baung sehingga menjadi asam pedas baung.
Kami kemudian menikmati makan malam kami masing-masing. Saya makan dengan pucuk paku, asam pedas patin dan ikan pantau goreng.
Sementara Hery dan Yayak menikmati makan malamnya dengan lauk gurami asam manis dan sayur karedok.
Menurut saya, patin asam pedasnya tidak berbeda jauh dengan asam pedas di Pondok Patin HM Yunus, tidak terlalu pedas seperti di RM Bunda, hanya asam pedas di Pondok Patin sedikit menang di rasa kuah dan kesegaran patinnya. Ikan pantau gorengnya enak, gurih kering, kemriuk. Sayur pucuk pakunya juga enak, saya baru pertama kali menikmati pucuk paku bumbu terasi seperti ini, biasanya pucuk pakau digulai buat menemani lontong atau ketupat. Sedangkan cakue seafoodnya benar-benar lezat, saya menghabiskan beberapa potong.
Setelah selasai makan, kami membayar di kasir. Untuk makan malam kami bertiga, habis 267.000. Surprised, karena kepala patin asam pedasnya dihargai 80 ribu!. Secara keseluruhan, Pondok Gurih cukup bagus pelayanannya, tempatnay bersih dan nyaman, makanannya enak. Hanya harganya kurang bersahabat dengan kocek. Namun sesekali datang ke sini bolehlah.

Masuk ke Mesin Penggiling Kelapa, Tangan Bocah 4 Tahun di Tembilahan Nyaris Putus



Jumat, 01 Mei 2015 19:52 WIB
Masuk ke Mesin Penggiling Kelapa, Tangan Bocah 4 Tahun di Tembilahan Nyaris Putus
Masuk ke Mesin Penggiling Kelapa, Tangan Bocah 4 Tahun di Tembilahan Nyaris Putus
Masyarakat beramai-ramai saat mencoba melihat di lokasi kejadian.
TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Tangan seorang bocah yang diketahui bernama Raihan (4), nyaris putus akibat termasuk ke dalam mesin penggiling kelapa, Jumat (1/5/2015).

Kejadian diketahui terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, di Jalan Kihajar Dewantara atau tepatnya di Jembatan 2 Tembilahan Kota.

Hal tersebut membuat masyarakat sekitar tempat kejadian geger, sontak banyak masyarakat yang berdesak-desakan ingin melihat kejadian tersebut.

Lebih kurang 30 menit, tangan Raihan berada di dalam mesin penggiling tersebut, dan ketika seorang tukang mesin datang, barulah tangan Raihan dapat dikeluarkan.

''Sekitar jam 5, ambulance juga stanby menunggu, sudah seorang tukang bengkel datang baru tangannya bisa dikeluarkan,'' ujar Rahman, salah seorang tetangga korban yang melihat kejadian.

Setelah berhasil dikeluarkan dari mesin penggiling, Raihan langsung dibawa ke RSUD Puri Husada Tembilahan, dan saat ini ia tengah berada di IGD RSUD tersebut.

''Dia lagi main di sana, ketika pamannya sedang bersihkan mesin penggiling itu, ia mau ngebantu, tapi tangannya malah kemasuk ke mesin penggiling,'' ujar tante Raihan menjelaskan.

Berdasarkan hasil pantauan GoRiau.com di IGD Puri Husada Tembilahan, jari tangan Raihan terlihat masih dibalut dengan perban.

Dan menurut keterangan perawat di IGD, Raihan akan menjalani operasi sekitar sekitar 4 jam lagi.(ayu)
- See more at: http://www.goriau.com/berita/indragiri-hilir/masuk-ke-mesin-penggiling-kelapa-tangan-bocah-4-tahun-di-tembilahan-nyaris-putus.html#sthash.X7gIhFmo.dpuf

Bank Riau Kepri Ikuti Porseni BPDSI XI di Yogjakarta



Jumat, 01 Mei 2015 20:21 WIB
Bank Riau Kepri Ikuti Porseni BPDSI XI di Yogjakarta
Bank Riau Kepri Ikuti Porseni BPDSI XI di Yogjakarta
YOGYAKARTA, GORIAU.COM - Porseni ke XI BPDSI yang berlangsung di Yogjakarta tanggal 1 - 3 Mei 2015 diikuti oleh Bank Riau Kepri. Kontingen Bank Riau Kepri berjumlah akan mengikuti sejumlah perlombaan yang dipertandingkan. Hadir dalam kegiatan Porseni tersebut Komisaris Utama H.R Mambang Mit dan komisaris lainnya. Selain itu juga hadir Direktur Utama Irvandi Gustari dan direksi lainnya.

Saat pembukaan Porseni yang dihadiri oleh Sri Sultan Hamengku Buwono ke X, Irvandi berkesempatan menyerahkan cenderamata berupa miniatur gedung Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri. Turut hadir seluruh Bank Pembangunan Daerah diseluruh Indonesia sebanyak 25 Bank minus Bank Aceh yang tidak mengirimkan kontingen karena musibah kebakaran di Kantor Pusatnya.

Terlihat pada pembukaan Porseni, seluruh BPD menampilkan pakaian daerah masing-masing daerah saat melakukan defile dan beberapa BPD memberikan cendramata langsung kepada Sri Sultan Hamengku Bowono X.

Selanjutnya disampaikan laporan Ketua Porseni yang juga merupakan Direktur Umum Bank Daerah Istimewa Yogyakarta Cahya Widi dan disusul dengan sambutan oleh Direktur Utama Bambang Setiawan. Bambang Setiawan menyampaikan bahwa sebanyak 25 BPD ikut serta dalam kegiatan tersebut dan sebanyak lebih dari 2.100 kontingen mengikuti perlombaan Cabang Olahraga dan Cabang seni dan berharap kegiatan berlangsung lancar dan sukses sehingga dapat memupuk rasa persaudaraan dan sportivitas.

Selanjutnya dilakukan penyerahan piala bergilir dari Dirut Sumsel Babel Muhammad Adil kepada ketua Asbanda Eko Budiwiyono dan diserahkan kembali ke Dirut DIY Bambang Setiawan untuk nantinya diberikan kepada Bank yang terbanyak menang di perlombaan yang dipertandingkan.

Porseni merupakan ajang kita semua untuk memperkuat silaturahmi dan memupuk sportivitas dan bersaing secara sehat hingga mendapatkan hasil yang maksimal bagi seluruh BPD", disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X saat membuka porseni.

Direktur Utama Bank Riau Kepri bahkan turut bertanding dalam kegiatan Porseni untuk Cabang Olahraga Futsal Eksekutif. Bank Riau Kepri sendiri akan mengikuti Cabang Olahraga seperti Sepakbola, futsal eksekutif, golf eksekutif, biliar, catur, tenis meja, bulu tangkis dan Cabang seni seperti Folk song, pop singer, fashion show, menghitung uang, adzan dan mtq. (rls)
- See more at: http://www.goriau.com/berita/riau/bank-riau-kepri-ikuti-porseni-bpdsi-xi-di-yogjakarta.html#sthash.vCSWYqIa.dpuf

Keluhan ke Provinsi Tak Beri Hasil Maksimal, Sekda Meranti Sebut Ada Komunikasi yang Terputus



Jumat, 01 Mei 2015 18:44 WIB
Keluhan ke Provinsi Tak Beri Hasil Maksimal, Sekda Meranti Sebut Ada Komunikasi yang Terputus
SELATPANJANG, GORIAU.COM - Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti Drs Iqaruddin MSi mengatakan bahwa Meranti sudah sangat sering menyuarakan keluhan ke Provinsi Riau. Namun, hingga saat ini apa yang didapatkan masih jauh dari harapan.

Hal itu disampaikan langsung oleh Iqaruddin saat bertemu dengan Wakil Ketua DPRD Riau dr H Sunaryo Dewan Dapil Kabupaten Meranti, Bengkalis dan Dumai saat saat berkunjung ke Kabupaten Meranti, tepatnya di Aula Kopi Tiam, Selatpanjang, Rabu (29/4/2015) lau.

Kata Sekda waktu itu, masalah dukungan alokasi dana untuk Meranti sudah sering disuarakan Pemkab ke Provinsi Riau melalui Komisi A, B, C, dan D DPRD Riau saat legislator itu berkunjung ke Meranti, namun apa yang didapat jauh dari harapan.

"Kami lihat ada komunikasi yang terputus antara Kabupaten dan Provinsi, dan  dalam pertemuan dengan Komisi A, B, C, D DPRD Provinsi Riau sudah disampaikan namun terkesan masih terjadi tarik-menarik," ujar Iqaruddin.

Kepada Sunaryo, Sekda meminta Meranti tidak lagi dianaktirikan dan dipandang sebelah mata, Meranti sebagai satu kesatuan Provinsi Riau dengan angka kemiskinan mencapai 35 persen hendaknya mendapat prioritas alokasi anggaran baik Provinsi maupun Pusat. Dan idealnya Meranti harus mendapat alokasi dana APBD Riau sebesar 500 Miliar.

"Sebagai daerah yang berada di pesisir dan memiliki potensi besar harus mendapat prioritas anggaran," ucap Sekda.

Sekda juga menitipkan dukungan dana untuk mengatasi masalah abrasi kepada Sunaryo, dimana dalam kurun waktu beberapa tahun ini telah terjadi 1-2 Kilometer abrasi, dan mulai dari Provinsi dan nasional belum mendapatkan anggaran secara baik.

Menyikapi masalah tersebut, Sunaryo berjanji dengan kehadirannyanya ditengah masyarakat Meranti, dapat memperjuangkan tantangan alokasi APBD Riau untuk Meranti yang sangat kecil. "padahal sebagai Kabupaten baru pecahan Bengkalis, Kabupaten ini butuh anggaran yang besar," ujar Sunaryo.

Ia juga berjanji akan memberi dukungan untuk mengaktifkan kembali posyandu sampai ke pedesaan.

"Saya berharap kedepan forum posyandu dihidupkan kembali, jika hari ini oleh masyarakat, dari masyarakat dan untuk masyarakat kedepan dapat dibantu Pemda," ucap Sunaryo.(zal) - See more at: http://www.goriau.com/berita/kep-meranti/keluhan-ke-provinsi-tak-beri-hasil-maksimal-sekda-meranti-sebut-ada-komunikasi-yang-terputus.html#sthash.CtdeXipo.dpuf